TBA Cerah adalah sebuah lembaga yang menyediakan bahan bacaan yang di butuhkan oleh Anak-anak yang berada di Rorotan Jakarta Utara yang didirikan oleh Sarip pada tahun 2009. Sebagai tempat penyelenggaraan pembinaan kemampuan membaca dan belajar, sekaligus sebagai tempat untuk mendapatkan tambahan keahlian bagi anak anak. Dan Pengelola TBA adalah mereka yang memiliki dedikasi dalam mengelola dan melaksanakan layanan kepustakaan kepada anak dan masyarakat.
Kegiatan unggulan TBA Cerah Sebelum adanya pandemi adalah Motor Cerdas yang merupakan Perpustakaan Keliling yang didanai Portal Infaq. Kami memberikan inspirasi membaca kepada anak sekitar dengan motor cerdas. Sebelum Pandemi kami telah kunjungi setiap hari perminggunya diantaranya, hari Senin ke SDI Al Amaniyah, Selasa ke SDI Darut Tauhid, Rabu ke SDI Salsabila, Kamis ke SDI Azzahra dan Jumat ke SD Al Rahmah. Yang menjadi Operator/Driver Motor Cerdas adalah relawan juga ketua Taman Bacaan Anak Cerah yaitu Rusman, S. Pd. I. Motor Cerdas Tba Cerah telah mengambil bagian untuk melestarikan budaya membaca untuk masyarakat dan anak dhuafa di sekitar cilincing. Semoga masyarakat makin tergerak untuk mau membaca buku walau saat ini banyak tergantikan dengan hp android dengan berbagai aplikasi sehingga semakin terlupakan membaca buku. Namun disaat pandemi sekolah sekolah semuanya ditutup dengan belajar online di rumah masing masing begitu pula taman/RPTRA yang membuat sasaran kami untuk menyebarkan literasi baca tulis pun terhambat, sehingga kami harus mengistirahatkan motor ini dari kegiatan berkumpul agar memutus mata rantai covid 19. Tetapi kami tetap bergerak mengembangkan literasi di sekitar.
Di saat sekolah "ditutup" akibat wabah virus corona, taman bacaan masyarakat (TBM) di manapun punya peran yang besar. Sebagai tempat alternatif untuk melangsungkan pembelajaran lingkungan, karakter, dan sosial kepada anak-anak di rumah. Karena harus diakui, belajar jarak jauh dengan sistem daring tidak sepenuhnya dilakukan. Apalagi anak-anak dan guru yang berada di kampung atau di pelosok. Karena soal akses internet yang terbatas, bahkan ponsel maupun laptop yang tidak dimiliki. Yang paling utama adalah kuota internet yang membebani orang tua.
Maka TBA Cerah mempunyai mempunyai program WIFI Gratis membantu kegiatan PJJ yang akan menjadi solusi pembelajaran jarak jauh bagi anak yang sekolah disekitarnya. Sehingga akan sangat membantu proses pembelajaran ini juga akan membantu ketertarikan anak anak ke TBA Cerah selanjutnya dengan adanya wifi gratis di sini, anak anak bukan hanya belajar dan bermain dengan buku juga bisa menggunakan akses gratis dalam penggunaan internet untuk pendidikan. Karena Internet adalah jendela informasi dunia. Kita dapat mengetahui apapun didalamnya hanya dengan membuka sebuah search engine (misalnya: google.com) anak anak langsung bisa mengetikkan keyword tentang informasi yang ingin mereka dicari. Sehingga pembelajaran online menjadi dasar pembelajaran jarak jauh untuk mengetahui informasi lebih cepat dimanapun dan kapanpun saja. Inilah alasan utama yang dipertimbangkan oleh TBA Cerah berbagi wifi gratis untuk internet pembelajaran. Hampir semua anak sekolah dapat berinteraksi dengan internet melalui gadget mereka disaat pembelajaran jarak jauh dan mendapatkan informasi pendidikan untuk literasi. Namun untuk anak sekitar TBA Cerah yang banyak berstatus dhuafa sulit mempunyai HP Android atau kalaupun punya orang tuanya kurang bisa membeli kuota internet karena keterbatasan ekonomi. Sesuai fakta dilapangan bahwa banyak anak ditiap kelas hanya bisa mengikuti PJJ sekitar 70% sisanya mereka menyerah dengan keadaan dengan tidak mengikuti PJJ disekolahnya karena kesulitan ekonomi. Pembelajaran jarak jauh saat ini berbasis internet, juga menggunakan media televisi, serta berbagai modul yang bisa dipelajari secara mandiri. Model pembelajaran jarak jauh memerlukan kolaborasi yang baik antara guru dan orang tua. Aktivitas dan tugas pembelajaran bisa dilakukan bervariasi disesuaikan dengan minat siswa, serta akses atau fasilitas belajar di rumah. Diawal kegiatan kita dibantu oleh Forum TBM DKI Jakarta untuk pemasangan dan pembayaran untuk 3 bulan kedepan, selanjutnya setelah januari 2021 kita membayar sendiri biaya operasionalnya. Semoga ada yang bisa membantu kegiatan sosial wifi gratis ini bukan hanya untuk TBA Cerah tetapi TBM lain yang ada di Jakarta Utara.
Selain itu kita juga tetap menjalankan program literasi membaca bersama di gedung TBA Cerah dengan tetap mematuhi protokol kesehatan untuk menghindari penyakit covid ini. Kami juga untuk menambah pemahaman literasi kita juga manmbahkan program les calistung untuk anak usia dini dan les komputer namun sayang di tahun 2020 lalu kita terkena dampak banjir sehingga 5 leptop untuk belajar terendam banjir beserta buku cerita sebanyak 10 karung yang ikut terendam. Namun sedikit demi sedikit kita coba membeli kembali leptop yang telah rusak itu. Maka di masa Covid-19, taman bacaan harus membuktikan peran pentingnya sebagai alternatif pembelajaran anak di rumah. Di samping momentum untuk membangun kesadaran tradisi membaca anak-anak. Taman bacaan bisa menjadi fasilitator untuk pembelajaran lingkungan dan pembentukan karakter anak-anak. Jika perlu, taman bacaan menjadi tempat untuk melakukan edukasi dan sosialisasi kepada anak-anak dan masyarakat terkait wabah virus corona.
Upaya inilah yang dilakukan TBA Cerah Selama masa virus corona pun tetap melakukan aktivitas membaca dengan protokol Kesehatan dengan memakai masker dan menjaga jarak. aktivitas membaca tetap berlangsung di TBA Cerah sebagai alternatif pembelajaran di rumah bagi anak-anak. Sekaligus memperkuat bacaan akhlak dan karakter selagi kegiatan sekolah masih "ditutup" akibat PSBB virus corona. Maklum, anak-anak pembaca di lingkungan TBA Cerah tergolong anak-anak prasejahtera. Sehingga upaya memperkuat tekad untuk tetap sekolah dan semangat belajar harus terus ditanamkan.
Maka ke depan, adalah tantangan bagi taman bacaan kami. Untuk terus memperkuat peran dan tanggung jawabnya sebagai bagian pendidikan masyarakat. Untuk membangun tradisi baca anak, di samping menjadi sarana alternative pembelajara di rumah yang tidak diberikan di sekolah. Apalagi di tengah wabah virus corona yang tidak tahu kapan akan berakhir. Oleh karena itu, taman bacaan kami bukan hanya harus mempertahankan eksistensinya di tengah masyaralat. Tapi juga harus mampu menyajikan format pembelajaran yang menyenangkan di taman bacaan. Membaca dengan senang, bergaul dengan senang sehingga anak-anak betah berada di taman bacaan
Tidak ada komentar: