PENTINGNYA KECAKAPAN LITERASI BACA-TULIS ABAD KE-21


Kecakapan literasi sangat dibutuhkan oleh siapapun terlebih siswa. Literasi merupakan keterampilan untuk mengelola informasi. Kecakapan literasi membantu manusia dalam mengidentifikasi, menemukan, mengevaluasi, mengatur, menggunakan suatu informasi. Kecakapan literasi juga memungkin manusia mengomunikasikan informasi untuk mengatasi masalah. Pengertian literasi ti­dak hanya membaca dan menulis tapi juga mampu meng­gali, mengolah, meng­iden­ti­fi­kasi dan menggunakan informasi yang kita per­oleh ke dalam bentuk sikap dan mengkomunikasikannya kepada orang lain,” jelasnya.
Kemampuan literasi yang baik, da­pat menjadi bekal untuk anak-anak agar ke depannya bisa men­jalani kehidupan sehari-hari dengan baik sehingga siap menghadapi hi­dup di dunia nyata. Anak-anak saat ini juga dituntut memiliki empat ke­terampilan dasar yakni ke­te­ram­pilan berkomunikasi, bekerja sama, berpikir kritis dan kreatif.
Pembiasaan baca-tulis adalah penting dan bagian dari hidup keseharian kita. Paradigma lama yang mengidentikkan kegiatan baca-tulis identik dengan aktivitas sekolah tampaknya sudah harus direvisi dan diganti dengan paradigma baru, yaitu meyakini bahwa kegiatan baca-tulis merupakan kebutuhan utama dan kunci untuk mempelajari segala ilmu pengetahuan, termasuk informasi atau petunjuk sehari-hari serta pendokumentasian kejadian yang berdampak besar bagi kehidupan. Ketika membeli obat dibutuhkan kemampuan untuk memahami petunjuk konsumsi pemakaian yang tertera Jika salah, tentu akibatnya bisa fatal. Bukti transaksi jual-beli berupa daya ingat tidak akan menyelesaikan masalah ketika terjadi sengketa. Yang merupakan salah satu contoh masalah bila kita tidak melek literasi
Literasi juga sangat berguna bagi siswa masa kini yang hidup di abad 21, mereka hidup di era informasi. Keterbukaan informasi yang nyaris tanpa batas menjadikan siapapun terutama siswa harus berkecakapan literasi. Ragam mata pelajaran mengharuskan siswa mampu membaca dengan baik. Untuk itulah kecakapan literasi menjadi penting. Literasi membantu siswa memahami teks lisan, tulisan, audio, maupun gambar atau visual. Dengan demikian, semakin baik literasi siswa, semakin baik pula prestasi belajarnya
Keberadaan alat informasi dan komunikasi yang canggih, seperti komputer, laptop, android dan berbagai alat komunikasi berbasis elektronik lainnya ditengarai belum mampu mengubah mindset sebagian besar orang (pengguna) sebagai sarana mengakses ilmu pengetahuan di abad 21. Akibatnya, mereka kurang memiliki skemata pengetahuan untuk membangun sumber daya manusia yang handal dan dapat bersaing di abad 21. Peradaban abad 21 memunculkan gejala ajang kompetisi pada semua bidang kehidupan. Mereka yang tanggap dan kritis serta mampu beradaptasi dengan gejala tuntutan abad 21 akan memiliki peluang meningkatkan status sosialnya atau taraf kesejahteraannya. Sementara yang tidak mampu beradaptasi akan tersingkir dan tersisi.


Terminologi abad 21 dalam ranah lapangan kerja menuntut setiap individu untuk memiliki kecakapan atau keterampilan baik hard skill maupun soft skill yang mumpuni agar dapat terjun ke dunia pekerjaan dan siap berkompetisi dengan negara lain. Kecakapan hard skill dan soft skill yang dimaksud meliputi kecakapan berpikir kritis, komunikasi, berkolaborasi, berkreativitas dan berinovasi. Kelima kecakapan ini yaitu Learning to know (belajar menngetahui), Learning to do (belajar melakukan sesuatu), Learning to be (belajar menjadi sesuatu), dan Learning to live together (belajar hidup bersama). Keempat pilar prinsip pembelajaran ini sepenuhnya didasarkan pada kemampuan literasi. Oleh karena itu, Pemerintah mengamanahkan pembelajaran abad 21 pada dunia pendidikan. Salah satu karakteristik pembelajaran abad 21 adalah penguasaan keterampilan yang berupa literasi dasar, yaitu literasi baca-tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya dan kewargaan.
Salah satu di antara enam literasi dasar yang perlu kita kuasai adalah literasi baca-tulis. Membaca dan menulis merupakan literasi yang dikenal paling awal dalam sejarah peradaban manusia. Literasi yang paling dasar sesungguhnya tidak jauh dari kehidupan kita, misalnya kemampuan untuk membaca, menulis, menghitung, berbicara, mendengar, memprediksi, menggambarkan, dan mempersepsikan. Kemampuan literasi yang baik, da­pat menjadi bekal untuk anak-anak atau siapapun agar ke depannya bisa men­jalani kehidupan sehari-hari dengan baik sehingga siap menghadapi hi­dup di dunia nyata. Anak-anak saat ini juga dituntut memiliki empat ke­terampilan dasar yakni ke­te­ram­pilan berkomunikasi, bekerja sama, berpikir kritis dan kreatif.
Keduanya tergolong literasi fungsional dan berguna besar dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memiliki kemampuan baca-tulis, seseorang dapat menjalani hidupnya dengan kualitas yang lebih baik. Terlebih lagi di era yang semakin modern yang ditandai dengan persaingan yang ketat dan pergerakan yang cepat. Kompetensi individu sangat diperlukan agar dapat bertahan hidup dengan baik.
Literasi yang ke dua yaitu Literasi numerasi adalah pengetahuan dan kecakapan untuk (a) menggunakan berbagai macam angka dan simbol-simbol yang terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari dan (b) menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, dsb.) lalu menggunakan interpretasi hasil analisis tersebut untuk memprediksi dan mengambil keputusan.
Literasi yang ketiga yaitu Literasi sains dapat diartikan sebagai pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk mampu mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan fenomena ilmiah, serta mengambil simpulan berdasar fakta, memahami karakteristik sains, kesadaran bagaimana sains dan teknologi membentuk lingkungan alam, intelektual, dan budaya, serta kemauan untuk terlibat dan peduli terhadap isu-isu yang terkait sains.
Literasi yang keempat yaitu Literasi Finansial adalah pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan pemahaman tentang konsep dan risiko, keterampilan agar dapat membuat keputusan yang efektif dalam konteks finansial untuk meningkatkan kesejahteraan finansial, baik individu maupun sosial, dan dapat berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat. 
Literasi yang kelima yaitu Literasi Digital diartikan sebagai kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai bentuk dari berbagai sumber yang sangat luas yang diakses melalui piranti komputer. literasi digital lebih banyak dikaitkan dengan keterampilan teknis mengakses, merangkai, memahami, dan menyebarluaskan informasi.
Literasi yang keenam yaitu Literasi budaya merupakan kemampuan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa. Sementara itu, literasi kewargaan adalah kemampuan dalam memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara. Literasi budaya dan kewargaan menjadi hal yang penting untuk dikuasai di abad ke-21. Indonesia memiliki beragam suku bangsa, bahasa, kebiasaaan, adat istiadat, kepercayaan, dan lapisan sosial. Sebagai bagian dari dunia, Indonesia pun turut terlibat dalam kancah perkembangan dan perubahan global. Oleh karena itu, kemampuan untuk menerima dan beradaptasi, serta bersikap secara bijaksana atas keberagaman ini menjadi sesuatu yang mutlak.
Keberliterasian dalam konteks ini bukan hanya masalah bagaimana suatu bangsa bebas dari buta aksara, melainkan juga yang lebih penting, bagaimana warga bangsa memiliki kecakapan hidup agar mampu bersaing dan bersanding dengan bangsa lain untuk menciptakan kesejahteraan dunia. Dengan kata lain, bangsa dengan budaya literasi tinggi menunjukkan kemampuan bangsa tersebut berkolaborasi, berpikir kritis, kreatif, komunikatif sehingga dapat memenangi persaingan global. Sebagai bangsa yang besar, Indonesia harus mampu mengembangkan budaya literasi sebagai prasyarat kecakapan hidup abad ke - 21 melalui pendidikan yang terintegrasi, mulai dari keluarga, sekolah, sampai dengan masyarakat.  
PENTINGNYA KECAKAPAN LITERASI BACA-TULIS ABAD KE-21 PENTINGNYA KECAKAPAN LITERASI BACA-TULIS ABAD KE-21 Reviewed by tba cerah on 22:06 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.